Bila Pelajar SMA/SMK “Jadi” Nelayan
Dalam rangka dimulainya Program Pendidikan Perdamaian dengan peserta dari 6 SMA/SMK se- Meulaboh , maka di awal Februari ini diadakan kegiatan Analisis Sosial ( Ansos) dengan Tema : Penelitian Sosial Tentang Kehidupan Nelayan di Pesisir Pantai Meulaboh Aceh Barat. Kegiatan ini yang diikuti oleh 23 peserta. Tujuan kegiatan ini adalah menumbuhkan kesadaran kritis peserta terhadap realitas kehidupan kelompok-kelompok masyarakat di lingkungannya. Dengan “terjun” langsung dan belajar dari lingkungannya peserta diharapkan dapat menemukan relevansi antara apa yang dipelajari di sekolah dengan realitas yang dijumpai di lapangan. Melalui penelitian ini peserta dapat mengetahui secara langsung seluk-beluk kehidupan Nelayan dipesisir pantai Meulaboh dengan menyaksikan dan berinteraksi langsung langsung dengan para nelayan yang ada di pasar ikan Ujong Baroh.
Kegiatan dilakukan di ruangan terbuka tepatnya di Tempat Pelelangan Ikan dan Pasar Ikan Ujong Baroh, Meulaboh. Kegiatan dilaksanakan pada hari Minggu, 7 Februari 2010, dimulai pukul 10:00 – 17:00 WIB.
Peserta kegiatan ini berjumlah 23 orang dan didampingi oleh 3 orang fasilitator. Pada kesempatan ini peserta juga berkesempatan mendapat input langsung dari Panglima Laot dalam sesi diskusi di ruang musyawarah nelayan yang masih berada di lokasi TPA Ujong Baroh.
Beberapa materi yang dipertanyakan Oleh masing- masing kelompok para siswa /I adalah:
- Aturan dalam melaut/menangka ikan dan pelanggaran yang biasa dilakukan di laut
- Jenis tangkapan
- Hasil tangkapan
- Jumlah tangkapan
- Keuntungan dan kerugian bagi para nelayan
- Cara dan alat untuk menangkap
- Jumlah alat transportasi (perahu motor/boat ) yang digunakan untuk mencari ikan.
- Tempat/ lokasi penangkapan
- Kualitas ikan, ciri- ciri ikan yang bagus dan yang tidak bagus.
- Perasaan para nelayan bila hasilnya kurang memuaskan.
- Pekerjaan sampingan bila tidak melaut/mencari ikan, dan
- Cara penjualan/distribusi ikan bila sudah dihasilkan dari laut.
- Cara pengolahan ikan (diasinkan, dll)
Beberapa hasil yang diperoleh dari 4 kelompok yang melakukan wawacaran antara lain sebagai berikut :
Beberapa kebutuhan dan perlengkapan nelayan untuk berlayar selama 2-3 hari meliputi beras sekitar 15 kg (untuk 1 boat), minyak, sayur, pukat dan pancing sebagai alat tangkap, BBM untuk boat sekitar 100 liter untuk sekali melaut.
Waktu yang paling tepat untuk melaut adalah malam hari. Sementara daerah penangkapan ikan untuk hasil yang memuaskan yaitu di tengah-tengah laut yang perjalananya untuk menuju tempat tersebut sekitar 12 jam dari pesisir pantai.
Salah satu cara menangkap ikan agar mendapat hasil yang memuaskan adalah dengan melihat kumpulan- kumpulan ikan di laut, setelah itu baru dijaring dan menunggu sekitar 3 jam baru kemudian jaringnya diangkat kembali. Dan ikan yang sudah didapatkan kemudian diawetkan dengan es batu karena bila tidak diawetkan maka ikan hanya bisa bertahan kira- kira 12 jam.
Keuntungan bagi para nelayan bila menjual ikan basah/segar dengan ikan asin kurang lebih sama. Adapun ciri- ciri ikan segar adalah warna kulitnya bercahaya , insangnya masih berwarna merah dan kemudian ikannya masih keras/ tegang tidak lembek dan masih segar.
Jumlah Ikan yang didapat itu tergantung pada keadaan cuaca. Kalau cuaca baik maka ikan yang diperoleh pasti banyak dan sebaliknya.
Beberapa jenis tangkapan yang diperoleh, antara lain adalah: Ikan Tongkol, Babytuna, Ikan Sisik, Ikan Bolo, dll. Biasanya jumlah tangkapan yang mereka peroleh tergantung lamanya menangkap. Waktu penangkapan biasanya pada sore hari atau subuh.
Sementara keuntungan yang didapatkan para nelayan tersebut adalah tergantung kepada harga yang akan disepakati dengan agen. Biasanya mereka mendapatkan harga tinggi bila ikannya hanya sedikit karena dengan ikan yang sedikit sementara konsumennya banyak maka itu merupakan kesempatan untuk mereka menjual ikan dengan harga yang tinggi (jadi ingat hukum permintaan dan penawaran di Pelajaran Ekonomi).
Jumlah tangkapan paling banyak untuk sekali melaut adalah 2 ton pada kedalaman laut paling dekat 5 mil laut.
(Dirangkum dari materi wawancara yang dipresentaskan oleh 4 kelompok)
8 Februari 2010 | Categories: Berita, Inspirasi, Metode Belajar | Tags: analisis sosial, Kehidupan Nelayan Pantai Barat Aceh, Nelayan Meulaboh, Pendidikan Berseri, SMA Negeri 3 Meulaboh, SMA Negeri 4 Wira Bangsa Meulaboh, SMK Negeri 1 Meulaboh, SUNSPIRIT | Tinggalkan komentar
PEACE FRIENDS